Demi fajar,
demi malam yang sepuluh,
demi yang genap dan yang ganjil,
demi malam apabila berlalu.
Adakah pada yang demikian itu terdapat sumpah (yang dapat diterima) bagi orang-orang yang berakal?
Tidakkah engkau (Muhammad) memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap (kaum) ‘Ad?
(yaitu) penduduk Iram (ibukota kaum ‘Ad) yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi,
yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu di negeri-negeri lain,
dan (terhadap) kaum samud yang memotong batu-batu besar di lembah,
dan (terhadap) Fir‘aun yang mempunyai pasak-pasak (bangunan yang besar),
yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri,
lalu mereka banyak berbuat kerusakan dalam negeri itu,
karena itu Tuhanmu menimpakan cemeti azab kepada mereka,
sungguh, Tuhanmu benar-benar mengawasi.
Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia berkata, “Tuhanku telah memuliakanku.”
Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, “Tuhanku telah menghinaku.”
Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim,
dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin,
sedangkan kamu memakan harta warisan dengan cara mencampurbaurkan (yang halal dan yang haram),
dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan.
Sekali-kali tidak! Apabila bumi diguncangkan berturut-turut (berbenturan),
dan datanglah Tuhanmu; dan malaikat berbaris-baris,
dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahanam; pada hari itu sadarlah manusia, tetapi tidak berguna lagi baginya kesadaran itu.
Dia berkata, “Alangkah baiknya sekiranya dahulu aku mengerjakan (kebajikan) untuk hidupku ini.”
Maka pada hari itu tidak ada seorang pun yang mengazab seperti azab-Nya (yang adil),
dan tidak ada seorang pun yang mengikat seperti ikatan-Nya.
Wahai jiwa yang tenang!
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya.
Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku,
dan masuklah ke dalam surga-Ku.